Maluku Utara. Ternate – Musibah banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua pada Sabtu malam (24/08) telah merenggut nyawa seorang tokoh masyarakat yang dikenal sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Sahu Timur, Wan Gura. Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada pukul 10:40 WIT pada Minggu pagi. Senin, 26 Agustus 2024.
Tragedi ini terjadi saat Wan Gura bersama istri, anak, dan menantunya tengah berada di rumah mereka. Banjir yang disertai tanah longsor ini mengakibatkan kerusakan parah dan menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, istri dari almarhum Wan Gura mengalami patah tulang di lengan dan kaki, dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD P’rima Ternate.
Jenazah almarhum Wan Gura tiba di Pelabuhan Dufa-Dufa, Ternate Utara, pada pukul 11:38 WIT sebelum dibawa ke kampung halamannya di Desa Jalan Baru, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, untuk dimakamkan.
Wan Gura, yang lahir di Jailolo pada 11 September 1970, dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai sosok yang ramah dan berdedikasi dalam pekerjaannya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya.
Hingga saat ini, tim SAR dan aparat terkait terus melakukan pencarian dan evakuasi di lokasi bencana. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan mengingat kondisi cuaca yang belum membaik.
Banjir bandang yang terjadi ini menambah daftar panjang bencana alam yang melanda wilayah Maluku Utara belakangan ini, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Penulis: Ajo