Jailolo, Maluku Utara – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Halmahera Barat mengadakan jumpa pers yang dihadiri oleh wartawan Radar Tipikor. Dalam kesempatan ini, Kepala Bidang Dispridagkop Haryono Dachlan memberikan penjelasan terkait distribusi minyak tanah di wilayah Halmahera Barat. Senun, 22 Juli 2024
Haryono menyatakan bahwa distribusi minyak tanah industri di Kecamatan Ibu dan Loloda telah selesai. “Distribusi BBM (minyak tanah) industri untuk dua kecamatan, Ibu dan Loloda, sudah selesai. Sedangkan untuk empat kecamatan lainnya, Jailolo, Jailolo Selatan, Sahu, dan Sahu Timur, masih dalam proses,” ujarnya.
Haryono menjelaskan bahwa pada awalnya empat kecamatan tersebut membutuhkan 112 ton minyak tanah. Namun, kapasitas kapal Kacili yang terbatas menjadi kendala. “Kapal Kacili hanya mampu membawa muatan terbatas, sementara wilayah empat kecamatan sangat besar. Distribusi harus menunggu dari Pertamina,” tambahnya. Ia juga menyebutkan bahwa distribusi untuk empat kecamatan tersebut akan tiba dalam minggu ini.
Dampak kelangkaan minyak tanah ini menjadi perhatian serius Dinas Perindustrian dan Perdagangan Halmahera Barat. Kabid Haryono mengungkapkan bahwa kelangkaan tersebut menimbulkan dampak positif dan negatif di masyarakat. “Ada anggapan bahwa dinas lambat dalam distribusi, padahal faktor utama adalah kondisi kapal tanker dan cuaca yang tidak selalu mendukung di pelabuhan induk Pertamina,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dispridagkop, Demsius Boky, menambahkan bahwa distribusi minyak tanah ke wilayah Halmahera Barat dilakukan secara bertahap. “Distribusi ke wilayah Ibu dan Loloda sudah sejak awal bulan, sedangkan Jailolo, Sahu, dan Sahu Timur masih sebagian yang sudah masuk. Minggu ini akan ada tahap berikutnya, beberapa pangkalan belum mendapat bagian karena kapal yang kecil dan cuaca yang kurang mendukung,” ujarnya.
Demsius juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pangkalan-pangkalan minyak tanah. “Kami menghimbau para pemilik pangkalan untuk memprioritaskan kebutuhan masyarakat dan tidak menjual minyak tanah keluar wilayah. Kami juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI untuk melakukan sweping di pos-pos keamanan, terutama di wilayah Jailolo Selatan untuk mencegah penjualan minyak tanah ke luar Halmahera Barat,” tutupnya.
Penulis: Ajo