Maluku Utara. Ternate – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) kembali menjadi sorotan setelah sejumlah penumpang tujuan Ternate merasa ditelantarkan oleh pihak perusahaan. Kekecewaan masyarakat pengguna jasa pelayaran ini pun semakin memuncak ketika berbagai keluhan mereka terkait pelayanan tidak mendapatkan tanggapan serius dari pihak PT PELNI.
Situasi ini semakin diperparah dengan adanya dugaan korupsi yang menyelimuti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Berdasarkan pantauan media di lokasi terminal penumpang, tampak pelayanan tiket di loket pembayaran tidak berfungsi, dan tidak ada staf yang melayani penumpang. Salah satu calon penumpang yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kemarahannya terhadap pelayanan yang dianggapnya amburadul dan asal-asalan.
“Kami benar-benar marah dan kecewa. Bagaimana bisa penumpang ditelantarkan seperti ini? Loket tiket tutup, padahal ini bukan hari libur. Fasilitas umum seperti WC pun dikunci, dan tidak ada tempat berteduh di terminal penumpang. Bahkan kapal yang seharusnya berlabuh di tempatnya justru berlabuh di Pelabuhan A. Yani. Ada apa sebenarnya? Apakah ada kongkalikong yang terjadi sehingga kami ditelantarkan seperti binatang?” ungkapnya dengan nada kesal.
Dalam kondisi ini, para calon penumpang yang merasa dirugikan, baik secara waktu maupun materi, berharap pihak aparat hukum (APH) segera turun tangan memeriksa administrasi dan standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan oleh PT Pelindo. Berdasarkan informasi yang diterima dari sumber terpercaya, terdapat dugaan korupsi berjamaah yang terjadi di dalam tubuh perusahaan tersebut.
Saat media mencoba untuk mengonfirmasi kepada pihak PT Pelindo, respons yang diterima hanya sikap acuh tak acuh, tanpa ada penjelasan yang memadai. Kondisi ini menambah ketidakpercayaan masyarakat terhadap integritas perusahaan dalam memberikan pelayanan yang layak dan profesional.
Penulis: Dodi