Jailolo, Halmahera Barat – Aliansi Front Perjuangan Masyarakat Halbar menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat (04/10) pukul 10.04 WIT di depan Kantor PLN Jailolo, Dusun Jati, Desa Soakonora, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Aksi yang dipimpin oleh Koordinator Lapangan, Ridwan Setiawan Wali, menuntut pencopotan Kepala PLN Jailolo dan Kepala PDAM Jailolo akibat berbagai permasalahan layanan dasar yang dinilai meresahkan masyarakat. Jumat (04/10/24)
Dengan menggunakan satu alat pengeras suara (megaphone) dan membawa bendera merah putih, massa aksi menyampaikan tuntutan mereka di depan Kantor PLN. Dalam orasinya, Ridwan Setiawan menyampaikan keluhan masyarakat terkait pemadaman listrik yang sering terjadi tanpa pemberitahuan dan jadwal yang jelas. Kondisi ini dinilai merugikan masyarakat, terutama dalam segi ekonomi dan kenyamanan sehari-hari.
“Pemadaman listrik yang tidak beraturan ini membuat masyarakat kehilangan kenyamanan dan menyebabkan banyak kerugian, termasuk rusaknya alat elektronik dan terganggunya kesehatan balita serta lansia yang membutuhkan alat bantu pernapasan. Kami hadir sebagai perpanjangan tangan masyarakat yang sudah resah atas tindakan PLN dan PDAM yang seolah-olah mati suri menghadapi persoalan ini,” tegas Ridwan.
Selain masalah listrik, massa aksi juga menyoroti buruknya pelayanan PDAM yang dinilai tidak mampu menyediakan air bersih di beberapa desa di wilayah Jailolo. Hal ini menambah keresahan masyarakat, mengingat air merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah.
Pada pukul 10.15 WIT, perwakilan massa melakukan hearing dengan Kepala PLN Jailolo, Alfaisal Adil. Dalam pertemuan tersebut, Ridwan Setiawan menanyakan alasan di balik seringnya pemadaman listrik yang tidak terjadwal, serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
“Kami ingin tahu, sampai kapan pemadaman listrik ini akan berlangsung dan desa mana saja yang terkena giliran setiap malam? Masyarakat sudah sangat resah karena tidak ada pemberitahuan yang jelas dari pihak PLN,” ungkap Ridwan.
Menanggapi hal ini, Alfaisal Adil menjelaskan bahwa pemadaman listrik disebabkan oleh keterlambatan material yang dibutuhkan PLN untuk perbaikan jaringan. Selain itu, faktor cuaca juga menghambat jadwal pemeliharaan di beberapa desa.
“Pemadaman listrik ini terjadi karena material PLN belum tiba di Jailolo, dan kami juga menghadapi kendala cuaca yang menghambat keselamatan pekerja kami. Kami memahami keluhan masyarakat dan berusaha secepat mungkin untuk memperbaiki situasi ini. Saat ini, sudah ada enam unit mesin baru yang tiba di PLN Jailolo, dan kami harap dalam waktu dekat listrik di wilayah Halmahera Barat akan kembali normal,” jelas Alfaisal.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung hingga pukul 10.40 WIT tersebut berjalan dengan aman dan lancar. Massa aksi berharap pemerintah daerah dan instansi terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan layanan dasar ini demi kenyamanan masyarakat Halmahera Barat.
Penulis : Ajo
Editor : Redaktur