Penulis : Ajo
Editor : Redaktur
Halmahera Barat. Jailolo – Sultan Jailolo Ahmad Syah mengeluarkan pernyataan tegas terkait dugaan keberadaan Mafia Tanah yang diduga tersimpan di Dinas Pertanahan di keraton Jailolo. Dalam pernyataannya, Sultan Ahmad Syah menegaskan pentingnya koordinasi dengan perangkat adat sebelum mengambil tindakan, serta menyerukan agar tidak ada keputusan yang diambil berdasarkan pada PRONA semata. 21 April 2024.
“Saya menegaskan, dinas terkait harus berkomunikasi dengan perangkat adat sebelum mengambil langkah apapun. Tidak boleh ada tindakan yang diambil sembrono,” tegas Sultan Jailolo Ahmad Syah.
Beliau juga menegur pihak pemerintah desa agar tidak tunduk pada tekanan kepala desa yang bisa membuat keputusan semena-mena. Selain itu, Sultan meminta klarifikasi terkait penggunaan dana di dinas pertanahan dengan ancaman tindakan keras jika ditemukan kecurangan.
“Saya meminta klarifikasi terkait penggunaan dana di dinas pertanahan. Jika tidak ada kejelasan, saya sebagai sultan akan turun tangan,” tambahnya.
Sementara itu, pihak keamanan dari Kepolisian Polres Halbar juga dipanggil untuk menindak tegas Mafia Tanah tersebut, dengan dukungan dari perangkat adat.
“Tindakan keras harus diambil terhadap mafia tanah yang beroperasi di dinas pertanahan dan pemerintah desa. Kami akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh,” ujar Kapolres Halbar.
Perangkat adat juga angkat bicara terkait isu ini, menekankan pentingnya dialog yang baik-baik dengan dinas pertanahan kabupaten Halmahera Barat untuk menghindari konflik di sekitar keraton Jailolo.
“Kami menuntut agar dinas pertanahan kabupaten Halmahera Barat datang dan berbicara dengan kami dengan hormat, karena kami memiliki pengetahuan yang luas tentang tanah di sekitar keraton Jailolo,” ujar perwakilan perangkat adat.
Ditutup dengan peringatan agar masyarakat adat dan istiadat Halmahera Barat tidak terlibat dalam gerakan yang bisa memicu konflik lebih lanjut.