Perhatian Kepala Bappenas Terhadap Kawasan Kumuh Dekat Tambang Nikel RI

Jakarta, RadarTipikor — Pembangunan Nasional/Menteri PPN Suharso Monoarfa kembali menyoroti masalah munculnya pemukiman kumuh di area kawasan industri pertambangan nikel. Menurutnya, “masalah ini terjadi karena kurangnya perencanaan yang baik dari pemerintah daerah.”

Suharso mengungkapkan bahwa “keberadaan kawasan industri nikel telah memicu pertumbuhan pesat pemukiman di sekitarnya, namun tanpa disertai layanan infrastruktur dasar yang memadai. Contohnya terlihat di kawasan industri seperti Morowali, Weda Bay, di mana kawasan pemukiman berkembang tanpa infrastruktur yang memadai, menyebabkan timbulnya kantong-kantong kekumuhan.” Pada Jum’at, 14 Juni 2024. Sumber: cnbcIndonesia.com

Masalah buruk dalam perencanaan pembangunan juga mengakibatkan rendahnya aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah, penurunan kualitas lingkungan hidup, tingginya kerawanan bencana, serta rendahnya kapasitas dan kualitas sosial ekonomi masyarakat yang sangat bergantung pada sektor industri.

Dalam acara Sosialisasi Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus Tahun 2025, Suharso mendorong pemerintah daerah untuk memperhatikan hal-hal penting dalam pengajuan DAK di tahun 2025.

Pemda perlu menyusun rencana dengan pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial agar sesuai dengan kebutuhan daerah.

Selain itu, penting bagi pemda untuk mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan guna menyelesaikan isu-isu strategis seperti kawasan pemukiman.

Suharso berharap agar “pemda dapat menyusun rencana secara komprehensif untuk mendukung penyelesaian isu-isu strategis di daerah masing-masing, dengan melibatkan semua pihak, termasuk swasta.”

Dengan langkah-langkah yang tepat dan sinergi antar pihak, Suharso yakin bahwa masalah kumuh di dekat tambang nikel dapat diatasi secara bertahap. (Red)

Array
Related posts
Tutup
Tutup