Halmahera Barat. Jailolo – Waspada dengan banyak pemberi informasi palsu atau dari sumber yang tidak bertanggungjawab hanya karna faktor kepentingan saja, seperti yang lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang setelah di telusuri ternyata hanya mengaku ngaku saja atau mengatasnamakan kelompok atau pihak tertentu untuk melancarkan maksud dan tujuan mereka merugikan pihak lain.
Hal ini dialami oleh media Nasional Radar Tipikor, terkait pemberitaan yang merugikan dengan judul “Bupati Halmahera Barat Diduga Terlibat Kasus Korupsi Dana Bansos Gereja, Kejari Halmahera Barat Dituding Menutupi” dan hal ini ternyata tidak benar, setelah terkuat ketidak kebenaran itu dari berbagi sumber termasuk pihak pemerintah daerah Halmahera Barat setelah memberikan klarifikasi pembenaran.
Pihak gereja saja di segajakan terkait berita untuk mencari perhatian kepada publik. Dari sumber oknum bersangkutan yang tidak mau di sebutkan identitas ke publik, membeberkan. “Ini hanya untuk mencari perhatian publik biar rame karena ada, Jujur Jilid Dua”. Tutur sumber.
Terkait berita tersebut, pihak redaksi media Radar Tipikor.id Alamat Kantor Redaksi: Jl. Kesatrian VIII No.41, BERLAND, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13150. Melakukan take down berita atas arahan pimpinan redaksi Dodi SH Nay agar tidak ada lagi pemberitaan lanjutan. ” Saya sudah melakukan penghentian pemberitaan terkait permasalahan itu untuk tidak di tindaklanjuti lagi”. Katanya.
Jumpa wartawan dengan sumber terkait informasi tidak benar pada 23 April 2024 mengungkapkan rasa bersalah. “Saya ucapkan permintaa maaf kepada pihak gereja dan bupati Halmahera Barat, Bapak Jems Uang terkait informasi tidak benar atau karangan yang saya berikan kepada wartawan Radar Tipikor”. ucapnya.
Disampaikan Dodi SH. Nay. “Harapan saya adalah agar orang-orang menjadi lebih sadar akan risiko informasi palsu dan mengembangkan kemampuan untuk memeriksanya sebelum menyebarkannya. Saran saya adalah untuk selalu memeriksa sumber informasi, membandingkan berbagai sumber, dan berpikir kritis sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi”. Tutupnya.
Penulis : Ajo
Editor : Redaktur