Kesalahpahaman Antara Oknum Wartawan dan Angkatan Laut Memicu Konflik Fisik: Sebuah Pelajaran Berharga

Halmahera Selatan, radartipokor — Sebuah insiden melibatkan oknum wartawan media online dan anggota Angkatan Laut terjadi pada hari kamis, 28 Maret 2024, sekitar pukul 02.00 WIT.

Oknum wartawan tersebut dituduh berperilaku arogan dan tidak menghargai aturan Angkatan Laut, yang berujung pada konflik fisik.

Oknum wartawan ini dikenal karena sikap frontal dan arogannya. Bahkan, ia pernah bermasalah dengan Angkatan Darat karena mengandalkan Undang-Undang Pers sebagai tameng. Ia seringkali bertindak semaunya, menulis berita tanpa konfirmasi dan tidak menghargai aparat dan instansi.

Insiden terjadi ketika oknum wartawan ini datang ke pos jaga Pelabuhan Panambuang di Kecamatan Bacan tanpa menunjukkan surat tugas dan tujuan kedatangannya.

Menurut Letnan Miftah dan Peltu Ramli, dua anggota Angkatan Laut yang bertugas, oknum wartawan tersebut berani mengklaim dirinya sebagai wartawan dan menulis berita tentang kapal tanpa konfirmasi kepada mereka.

Debat pun terjadi antara oknum wartawan dan anggota Angkatan Laut. Letnan Miftah, yang ternyata adalah saudara dari oknum wartawan tersebut, memberikan tamparan sebagai peringatan.

Lebih Lanjut Miftah menegaskan bahwa tindakannya bukan sebagai anggota Angkatan Laut, melainkan sebagai saudara.

Letnan Miftah merasa malu oleh perilaku ponakannya dan memberikan tamparan sebagai pelajaran. Ia berharap ponakannya dapat memahami etika dan tidak mempermalukannya lagi.

Danlanal Maluku Utara, Ridwan Aziz, mengatakan bahwa mereka akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Ia juga menegaskan bahwa masalah ini adalah masalah komunikasi antara oknum wartawan dan saudaranya.

Meski begitu, ia tidak akan tinggal diam dan akan mencopot anggota yang melakukan tindakan tersebut karena hukum di Angkatan Laut sangat disiplin.

Mengenai kapal yang membawa bahan bakar minyak, Ridwan Aziz menegaskan bahwa muatan tersebut adalah minyak legal. (Dodi/Red)

Array
Related posts
Tutup
Tutup