Halmahera Tengah, RadarTipikor — Keluhan dari masyarakat Halmahera Tengah, khususnya terkait pelayanan di puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), menyoroti kurangnya perhatian dari Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Tengah dan Direktur RSUD. Pj. Bupati Halmahera Tengah juga dinilai tidak responsif terhadap keluhan tersebut pada Jum’at, 03 Mei 2024.
Buruknya pelayanan dan kualitas tenaga medis yang di pertanyakan akan kualitas dan kapabilitas dalam penanganan pasien menyebabkan kerugian secara moril bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis secara darurat, menuai kritik dari berbagai kalangan di masyarakat yang mengkritisi tindakan tenaga kesehatan
Hal ini di terlihat dengan adanya kejadian yang di keluhkan keluarga pasien Tertolong oleh tindakan penanganan media terkait etika dan itikad tindakan dari pelayanan kesehatan di RSUD, contonya adalah kejadian anak kembar dari Desa Sidanga yang meninggal karena kurangnya pelayanan medis di puskesmas setempat.
Anak kembar tersebut harus dibawa menggunakan perahu ke Kota Weda untuk mendapatkan perawatan di RSUD, namun sayangnya nyawa anak tersebut tak tertolong.
Bahkan, saat akan membawa jenazah pulang, pihak rumah sakit mempersulit dengan meminta biaya administrasi terlebih dahulu.
Tingkah laku dari tenaga kesehatan yang terlihat hanya bermain handphone dan terkesan berleha leha melayani masyarakat.
Adanya kejadian tersebut, Barrens Gahunting selaku Advokat angkat bicara. “Kejadian tersebut, seharusnya tindakan para tenaga medis lebih mengutamakan keselamatan nyawa manusia dari pada administrasi atau biaya. Apakah SOP dan aturan Puskesmas maupun RSUD mengutamakan administrasi atau keselamatan nyawa manusia?”
Lanjut Gahunting, Saya sangat berharap kepada pejabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangaji (IMS), yang sudah mulai dikenal oleh masyarakat Halteng, “harus mengambil tindakan tegas sebagai pemimpin, meskipun Ikram Malan Sangaji masih berstatus pejabat sementara (Pj)”.
Karena adanya kelalaian pelayanan dari Puskesmas maupun RSUD, jika perlu, mereka harus diganti dengan orang-orang yang rajin dan jujur untuk mengabdi di puskesmas dan rumah sakit tersebut. Mereka sudah menerima gaji dari Negara sebagai Pj. Bupati.
“Jangan hanya diam atau acuh tak acuh, karena ini menyangkut kepentingan nyawa banyak orang. Sudah ada korban jiwa akibat pelayanan yang buruk dari Puskesmas maupun RSUD, lebih baik mengganti kepala Puskesmas, kepala Dinas, dan Direktur Rumah Sakit Kota Weda, karena jika dibiarkan, orang lain juga pasti akan terjangkit virus dengan penyakit yang berbeda-beda.” Pungkas Gahunting.
Respons Pj. Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangadji, terhadap keluhan masyarakat terbilang minim. Saat dikonfirmasi oleh awak media, Ikram Malan Sangadji menutup pembicaraan dengan alasan sibuk dan masih berada di acara, tanpa memberikan klarifikasi lebih lanjut. (Dodi)