Kurangnya Perhatian Pemerintah Daerah Terhadap Kegiatan Adat di Kabupaten Halmahera Barat

Jailolo. Maluku Utara – Kesultanan Jailolo, sebuah warisan bersejarah dan kebudayaan yang kaya di Kabupaten Halmahera Barat, baru-baru ini menjadi sorotan atas kurangnya perhatian dari pihak pemerintah daerah terkait dengan kegiatan adat istiadat yang dijalankan oleh masyarakat adat dan kesultanan.

Foto : Tuli Lamo Kesulitan Jailolo, Adam Bega.

 

Pada tanggal 7 April 2024, peristiwa bersejarah terjadi di Kesultanan Jailolo dengan pergelaran “Pawe Obor 1445 HJ” di Keraton Jailolo. Acara ini, yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk Ikatan Pemuda Desa Jalan Baru (IPJ) dan dramben dari Sekolah MTs Desa Payo, diselenggarakan dengan tujuan untuk mempromosikan dan merayakan warisan kesultanan yang memiliki garis keturunan dari Kesultanan Jailolo.

Foto : Kegiatan Pertemuan Pemangku Adat Dengan Sultan Jailolo di Keraton Kesultanan pada Agenda Pawai Obor di Bulan Ramadhan.

 

Namun, dalam wawancara dengan Adam Dano Bega, seorang tokoh masyarakat, terungkap bahwa pemerintah daerah, terutama Bupati Halmahera Barat, kurang memberikan perhatian yang memadai terhadap agenda masyarakat adat dan kesultanan Jailolo. Sultan Jailolo Ahmad Syah menyatakan kekecewaannya terhadap ketidakhadiran pemimpin daerah dalam acara bersejarah ini.

“Teguran keras kepada Wakil Bupati Jufri Muhammad dari pihak Keraton Jailolo,” ujar Adam Dano Bega, menyoroti kurangnya tanggapan dari pemerintah daerah terhadap undangan resmi dari Sultan Jailolo. “Kami secara pribadi tidak terlalu respon kepada pemerintah daerah. Mereka menganggap kesultanan kita sepele.”

Foto : Pawai Obor di iringin Drumband bersama Masyarakat Adat dengan para bobato Adat Kesultanan Jailolo.

 

Ketua Panitia Aldi Aba dari Pemuda Desa Jalan Baru juga menyampaikan pesan di akhir acara, menegaskan pentingnya menghargai warisan adat dan kesultanan dalam upaya menjaga kelestarian budaya lokal.

Ditambahkan imam sadaha kerton Jailolo Suryadi sirfan, bahwa pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Barat diminta untuk memberikan perhatian lebih dalam mendukung kegiatan adat istiadat dan warisan budaya yang menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat setempat. Kegiatan seperti “Pawe Obor” adalah langkah konkret dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan sejarah dan budaya yang harus didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah daerah.

Penulis : Ajo

Array
Related posts
Tutup
Tutup