Maluku Utara, RadarTipikor — Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pulau Morotai, Maluku Utara, menggelar bimbingan teknis (bimtek) pencocokan dan penelitian (COKLIT) serta simulasi tata cara penggunaan aplikasi elektronik Coklik (E-Coklik) pada pemilihan serentak tahun 2024.
Bimbingan teknis tersebut digelar di ruang aula penginapan Perdana pada Kamis, 20 Juni 2024, pukul 10.31 WIT. Bimtek diikuti oleh 36 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan sekretariat se-Pulau Morotai.
Bimtek dipandu langsung oleh Koordinator Divisi Data dan Informasi, Siti Marwa Kharie, SE, M.Ak. Ketua KPU Pulau Morotai, Kubais Kuto, dalam sambutannya berharap agar para PPK dapat mengikuti bimtek secara maksimal, karena pada hari Sabtu akan ada lanjutan bimtek yang akan dilakukan PPK terhadap Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Dalam proses bimtek pencocokan dan penelitian (COKLIT) serta simulasi tata cara penggunaan aplikasi itu sangat penting yang harus dipahami oleh teman-teman PPK se-Pulau Morotai,” ujar Kubais Kuto.
Kubais menjelaskan bahwa proses pemutakhiran data pemilih atau pencocokan dan penelitian data pemilih di tingkat desa sangat penting dilakukan. Hal ini karena dari fase Pemilu maupun Pilkada, dinamika permasalahan yang dihadapi terdapat pada data pemilih.
“Artinya bahwa jika teman-teman tidak memahami atau Bapak Ibu tidak memberikan penguatan pengetahuan terhadap PPS, maka PPS juga tidak mampu untuk memberikan pemahaman yang baik terhadap KPPS dalam proses pemungutan dan penghitungan di hari kemudian,” lanjut Kubais.
Selain itu, Kubais juga menyampaikan data pemilih Kabupaten Pulau Morotai di Pemilu sebelumnya yang ditetapkan KPU sebanyak 52.516 DPT. Namun, dalam proses pemilu partisipasi meningkat, tetapi tidak 100 persen, hanya mencapai 44.971. Artinya terdapat sekitar 1.000 human error dalam sistem pemilihan saat itu.
Saat ini, data pemilih berdasarkan hasil pemetaan dan data Pemilu terakhir yang digabungkan dengan data DPT dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) mencapai 54.468. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sekitar 2.000 pemilih.
“Itu artinya kita harapkan dari data tersebut teman-teman pantarli bisa bekerja secara maksimal sehingga data yang kita miliki itu bisa dilakukan pencocokan secara baik,” pungkas Kubais. (Ahlit Hape)